Pengertian Persahabatan Sejati Secara Umum
Persahabatan adalah istilah yang menggambarkan
perilaku kerja sama dan saling mendukung antara dua atau lebih entitas sosial.
Dalam pengertian ini, istilah Persahabatan menggambarkan suatu hubungan yang
melibatkan pengetahuan, penghargaan dan afeksi. Sahabat akan menyambut
kehadiran sesamanya dan menunjukkkan kesetiaan satu sama lain. Mereka juga akan
terlibat dalam perilaku yang saling menolong, seperti tukar – menukar nasihat
dan saling menolong dalam kesulitan. Sahabat adalah orang yang memperlihatkan
perilaku yang berbalasan dan reflektif. Namun bagi banyak orang, persahabatan
tidak lebih daripada kepercayaan bahwa seseorang atau sesuatu tidak akan merugikan
atau menyakiti mereka.
Nilai konsisten terdapat dalam persahabatn
seringkali apa yang dihasilkan ketika seorang sahabat memperlihatkan secara
konsisten :
a. Kecenderungan untuk menginginkan apa yang
terbaik bagi satu sama lain.
b. Simpati dan empati.
c. Kejujuran, barangkali dalam keadaan-keadaan
yang sulit bagi orang lain untuk mengucapkan kebenaran .
d. Saling pengertian
Seringkali ada anggapan bahwa sahabat sejati
sanggup mengungkapkan perasaan-perasaan yang terdalam, yang mungkin tidak dapat
diungkapkan, kecuali dalam keadaan-keadaan yang sangat sulit, ketika mereka
datang untuk menolong. Meskipun dalam persahabatan atau hubungan antar kenalan
terdapat tingkat keintiman yang berbeda-beda. Bagi banyak orang, persahabatan
dan hubungan antar kenalan terdapat dalam kontinum yang sama. Disiplin-disiplin
utama yang mempelajari persahabatan adalah sosiologi, antropologi dan zoologi.
Beerbagai teori tentang persahabatan telah dikemukakan, diantaranya adalah
psikologi sosial, teori pertukaran sosial, teori keadilan, dan tingkat
keakraban.dalam persahabatan sejati tidak mengenal batas- batas siapa orangnya,
dari mana asalnya, apa agamanya. Persahabatan sejati hanya mengenal satu hal
yang sama yaitu warna darah yang sama.
Bahasa yunani menterjemahkan kata ‘persahabatan’
dan ‘persekutuan’ secara dasar menggambarkan kesatuan akan memiliki sesuatu
dalam kebersamaan atau kesatuan umum yang dihubungkan dengan kata komunikasi.
Dengan alasan pengenalan sangatlah mudah untuk bersahabat dengan orang lain,
dasar dari persahabatan yang oleh karenanya merupakan pengajaran dan cara hidup
yang benar. Untuk alasan inilah persahabatan dinikmati oleh orang-orang.
Orang-orang percaya mula-mula tetap tabah dalam bersahabat, ini menunjukkan
bahwa persahabatan didasari pemahaman umum.
2.2. Pengertian Persahabatan Sejati Menurut
Pandangan Agama Buddha
Di dunia ini begitu banyak manusia, ada beberapa
individu-individu yang dekat dengan kita. Kita menyukai mereka, berbagai
keceriaan dan kesenagan yang sama bahagia dan senang ketika melakukan sesuatu
bersama-sama. Kita menyebut mereka sahabat. Persahabatan dalam agama Buddha
terdapat dalam Sigalovada Sutta yang mengidentifikasi empat tipe orang yang
dapat menjadi teman yang setia :
1. Ia sangat membantu
2. orang yang berbagi dalam kebahagiaan dan
kesedihan
3. orang yang memberi nasihat yang baik
4. orang yang simpati padamu
Dalam Vyagghapajja sutta, Buddha memberikan
nasihat pada seorang perumah tangga yang kaya tentang persahabatan.
Vyaggahapajja adalah seorang perumah tangga yang kaya, dari namanyalah sutta
ini di kenal.
Vyaggahapajja, di desa atau di kota manapun
seorang perumahtangga tinggal, ia akan mempunyai teman, berbicara dan terlibat
dalam diskusi dengan mereka yang penuh denagn keyakinan (saddha), penuh dengan
kebajikan (sila), penuh denagn kebaikan hati (caga) dan penuh dengan
kebijaksanaan 9panna), tanpa memandang ia muda dan berbudaya tinggi atau tua
berbudaya tinggi. Inilah yang disebut dengan persahabatan.
Anguttara Nikaya VIII, 54
2.2.1. Kategori Teman Yang Baik
Dalam Sigalovada Sutta, kita diajarkan bahwa
teman yang baik akan dibagi dalam 4 kategori :
1. Teman yang sangat membantu
Bagaimana kita mengenali teman seperti ini? Dalam
Sigalovada Sutta, kita diajarkan bahwa teman seperti ini menunujukkan
karakteristik sebagai berikut :
a). Ia menjagamu ketika engkau lengah
b). Ia melindungi kekayaanmu ketika engkau lengah
c). Ia memberikan perlindungan ketika engkau
dalam budaya
d). Ketika ada komitmen, ia memberimu lebih dari
apa yang engkau butuhkan
2. Teman dalam kebahagiaan dan kesedihan
Bagaimana kita mengenali teman seperti ini? Teman
seperti ini akan benar- benar merupakan teman sejati bagimu. Teman seperti ini
tidak akan membellot kepada yang lain dan akan menjaga rahasiamu dari yang
lain. Dan bila anda mengalami kesialan, ia tidak akan menyerah membantumu.
3. Teman yang memberikan nasehat yang baik
Bagaimana kita mengenali tetman seperti ini?
Dalam Sigalovada Sutta , kita diajarkan bahwa teman seperti ini menunjukkan
karakteristik sebagai berikut :
a). Ia tidak akan menganjurkanmu melakukan
kejahatan
b). Ia akan mendukungmu untuk melakukan kebajikan
c). Ia akan memberitahukan apa yang belum anda
ketahui
d). Ia akan menunjukkan jalan menuju ke surga
4. Teman yang simpati
Bagaimana kita mengenali teman seperti ini? Dalam
Sigalovada Sutta, kita diajarkan bahwa teman seperti ini menunjukkan
karakteristik sebagai berikut :
a). Ia tidak akan berbahagia atas ketidak
beruntunganmu
b). Ia akan berbahagia atas kesejahteraanmu
c). Ia mencegah orang lain membicarakan
keburukanmu
d). Ia memuji mereka yang membicarakan kebaikanmu
2.2.2. Jenis-jenis Sahabat Yang Baik
1. Ada empat jenis sahabat, duhai kepala keluarga
yang muda belia, yang pantas dipandang berhati tulus:
- Penolong,
- Sahabat di waktu senang dan susah,
- Sahabat yang memberi nasihat baik,
- Sahabat yang bersimpati.
2. Ada empat dasar sahabat yang menolong patut
dianggap berhati tulus:
- Ia menjaga dirimu sewaktu engkau lengah,
- Ia menjaga milikmu sewaktu engkau lengah,
- Ia melindungi sewaktu engaku takut,
- Ia membekali dirimu lebih dari cukup jika
memintamu melakukan tugas baginya.
3. Ada empat dasar sahabat di waktu senang dan
susah patut dipandang berhati tulus:
- Dipercayakannya rahasia kepadamu,
- Dijaga rahasiamu,
- Ia tidak meninggalkanmu dalam kesusahan,
- Ia tidak segan bertaruh nyawa untuk membelamu.
4. Atas empat dasar sahabat yang menasehati patut
dipandang berhati tulus:
- Ia mencegah engkau berbuat kesalahan,
- Ia menganjurkan engkau berbuat benar,
- Ia memberitahu bila engkau blum tahu,
- Ia menunjukkan jalan ke surga.
5. Atas empat dasar sahabat yang bersimpati patut
dipandang berhati tulus:
- Ia tidak mencemooh kesusahanmu,
- Ia turut gembira bila engkau bahagia,
- Dicegahnya orang menggunjingmu,
- Dianjurkannya orang memujimu.
2.3. Ciri – ciri Sahabat Yang Tidak Baik
Sigalovada Sutta, menjadi teman dalam kehidupan
kita sehari – hari terdapat empat jenis musuh dalam selimut. Dalam Dhammapada
(V,78) kita diajarkan :
Tidak bergaul dengan teman yang buruk dan...
Akan tetapi bergaul denagn teman yang baik dan
Dengan sahabat yang mulia
Bergaullah dengan sahabat yang mulia
Mengapa kita harus melakukannya? Ini karena ada
musuh diluar sana di dunia ini yang berpura- pura menjadi teman akan tetapi
sebenarnya membahayakan kita ketika kesempatan itu muncul. Oleh karena itu
dalam sigalovada sutta, buddha mengatakan kepada sigala untuk memperhatikan
beberapa tipe orang yang dapat menjadi musuh dalam selimut tersebut :
1. Orang yang selalu menerima dan tidak memberi
2. Orang yang selalu berbicara dan tidak memberi
3. Ia yang berbicaranya hebat tapi hanya di bibir
saja
4. Ia suka memperolok/merayu/menghasut
5. Ia yang pelit
Ini hanyalah sekedar gambaran tipe – mtipe orang
seperti yang buddha jelaskan. Jika kita memperhatikan keempat tipe orang ini,
kita akan menjadi tahu dan tidak akan berkawan dengan orang – orang yang buruk.
Bagaimana kita dapat mengetahui apakahh seseorang
dapat menjadi teman yang sejati? Tidak ada jawaban yang sederhana untuk hal
ini, akan tetapi ikukti nasehat buddha sebagai berikut :
Bergaullah dengan orang yang perilakunya
diketahui,
Bergaullah dengan orang bijaksana, tidak dengan
si bodoh,
Hanya dengan bergaul dengan orang yang kkita kenali
integritasnnya,
Dengan pengendalian diri dan ketenangannya saat
menghadapi masalah,
Bila berbicara dengannya anda akan mengetahui
kebijaksanaannya,
Demikian juga setelah beberapa lama waktu
setelahnya.
Udana 76 – 66
Mengapa kita tidak boleh berteman denagn orang
yang bodoh? Dalam Buddhisme, kita diperingatkan bahwa kita cenderung mengikuti
apa yang dilakukan teman kita dan pada akhirnya kita akan sperti dia.
Hendaknya berteman dengan orang yang sabar
Dengan yang baik, tidak dengan yang buruk
Orang yang buuruk akan membimbing ke alam rendah
Orang yang baik akan nmembimbing ke alam bahagia
Ittuvutakka 68 -69
1. Orang yang selalu bicara dan tidak memberi
Apa yang dilakukan orang ini kepadamu?Ia akan
berteman demi keuntungannya sendiri bukan untuk kebaikan anda. Oleh karena itu,
ia akan mengharap menerima banyak darimu akan tetapi memberi sedikit untukmu.
Dan bila ia dapat, suatu hari akan memiliki kekayaanmu.
2. Ia yang berbicaranya hebat tapi hanya di bibir
saja
Bagaimana kita mengenali orang seperti ini? Kita
dapat mengenali orang seperti ini dari cara berbicaranya. Ia adalah orang yang
banyak bicara kosong dan hanya bertujuan memperoleh keuntungan/bantuan darimu.
Ia selalu membicarakan keinginannya untuk menolong tidak hannya saat ini akan tetapi
juga di masa yang akan datang. Di samping itu, ia terkadang membicarakan
bantuan yang di berikannya padamu di masa lalu. Akan tetapi ketika anda meminta
bantuannnya, ia akan memberikan alasan tidak dapat membantu.
3. Ia yang suka memperolok
Dalam Dhammapada (V,8) Buddha mengatakan :
Sebagaimana kerasnya karang tidak akan
Tergoncangkan oleh angin
Demikian pula orang yang bijaksana tidak akan
Tergoyahkan oleh pujian atau celaan.
Dalam Sigalovada Sutta, Buddha mengatakan bahwa
orang seperti itu akan menunjukkan persetujuannya ketika temannya melakukan
kejahatan akan tetapi tidak mendukung bila temannya melakukan kebajikan. Ia
akan selalu memuji bila temannya ada tetapi akan membicarakan keburukannya bila
temannya tidak ada.
4. Ia akan suka berfoya – foya
Dalam Sigalovada Sutta, Buddha mengingatkan kita
untuk berhati – hati berteman dengan orang seperti ini karena ia akan dapat
membawa kita kepada kehancuran. Orang seperti ini akan mendukung kita untuk
bermabuk – mabukan, begadang, dan tidak menghabiskan waktu kita di rumah dengan
keluarga. Sangat sering, orang seperti ini juga mendukung kita untuk berjudi.
Buddha mengatakan bahwa ia yang berteman dengan orang seperti ini adalah orang
yang bodoh.
Beberapa sahabat menjadi kawan minum, mereka
memuji : “Ini baru sahabat”. Tetapi yang menemani dalam saat – saat gawat
dialah sungguh pantas disebut sahabat. Bersahabat dengan kaum sesat, berhati
kejam, inilah enam sebab ynag membuat orang tergelincir. Jika orang bersahabat
denagn lingkungan tak baik, mengatur hidupnya dengan cara yang jahat, maka di
alam sini maupun di alam sana, ia akan terperosok menyedihkan. Terdapat empat
macam manusia, duhai kepala keluarga yang muda belia, yang harus dianggap
sebagai musuh yang berpura- pura menjadi sahabatmu:
- Orang yang sangat tamak,
- Orang yang banyak bicara tanpa kerja,
- Kaum penjilat
- Pemboros.
Atas empat dasar golongan pertama patut dianggap
sebagai musuh yang berpura – pura menjadi sahabatmu:
- Sangat tamak,
- Memberi sedikit meminta banyak
- Melakukan kewajibannya karena takut,
- Hanya ingat pada kepentingan sendiri.
Atas empat dasar orang yang banyak bicara tanpa
kerja patut dianggap sebagai musuh yang berpura- pura menjadi sahabatmu:
- Dibualkannya persahabatannya yang lalu,
- Dibualkannya persahabatannya di masa depan,
- Dirayunya engkau dengan omong kosong,
- Jika ada kesempatan untuk melakukan sesuatu
demi keperluanmu, ia akan mengelak dan mengatakan tidak sanggup.
Atas empat dasar si penjilat patut dianggap
sebagai musuh yang berpura- pura sebagai sahabatmu:
- Ia setuju meskipun salah,
- Ia menjauhi kebenaran,
- Ia memuji – muji dihadapanmu
- Ia mengunjingkan dirimu kepada orang lain.
Atas empat dasar pemboros patut dianggap sebagai
musuh berpura – pura menjadi sahabatmu:
- Ia bersahabat hanya jika engkau menyerah pada
minuman keras,
- Ia bersahabat jika engkau mau berkeluyuran,
- Ia bersahabat jika engkau mau berfoya – foya,
- Ia bersahabat jika engnkau mau berjudi.
Demikianlah sabda Sang Bhagava.
Lalu setelah bersabda demikian Sang Guru Jagad
beersabda pula:
Sahabat yang selalu mencari apa – apa untuk
diambil,
Sahabat yang lain di mulut lain di hati,
Sahabat yang suka menjilat, membuat kamu senang,
Sahabat yang bersuka di jalan sesat,
Keempatnya adalah musuh – musuh.
Maka, setelah dikenali, hendaklah orang bijaksana
menghindari mereka jauh – jauh. Bagai lorong yang berbahaya dan penuh rasa
ngeri.
2.4. Penghancur Persahabatan
Apa yang kita alami demi teman kadang- kadang
melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai
nilai yang indah. Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi
persahabatan ssejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama
karenanya. Persahabatan tidak terjalin secara otomotis tetapi membutuhkan proses
yang panjang seperti besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya.
Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman
suka dab duka, dihibur, disakiti, diperhatikan, dikecewakan, didengar,
diabaikan, dibantu, ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan
dengan tujuan kebencian. Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan
untuk menghindariperselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri
menegur apa adanya. Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman,
tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau
berubah.
Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan
usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan
bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan
pernyataan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan
mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya. Kerinduannya adalah menjadi
bagian dari kehidupan sahabatnnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali
dengan sikap egoistis.
Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati,
namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah
menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena
dikhianati sahabatnya. Beberapa hal seringkali menjadi penghancur persahabatan
antara lain:
1. Masalah bisnis UUD.
2. Ketidak terbukaan.
3. Kehilangan kepercayaan.
4. Perubahan perasaan antar lawan jenis.
5. Ketidaksetiaan.
Tetapi penghancur persahabatan ini telah
dipatahkan oleh sahabat-sahabat yang teruji kesejatiaan motivasinya. Mempunyai
satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri
sendiri.
2.5. Pentingnya Persahabatan
Sahabat adalah sangat penting. Sedikit sekali hal
dalam kehidupan yang lebih penting dari pada orang-orang yang kita sebut
sebagai sahabat kita. Mereka adalah orang-orang yang membantu kita untuk maju
dan harus kita bantu sebagai balasannya, oleh karena itu persahabatan adalah
pilihan yang kita tentukan secara sadar. Maka persahabatan lebih sulit
diciptakan dari hubungan keluarga dan tidak jarang dapat lebih bernilai.
Jika engkau menyentuh rumput
Bekas seekor ikan tergeletak
Tanganmu akan menjadi bau iakn
Ini sperti yang akan terjadi
Jika engkau berteman dengan teman yang jahat.
Sutra Abhiniskramana
Kalau kita hidup dengan orang yang baik, tak
berapa lama kita akan menyadari bahwa dia telah mengubah kita menjadi lebih
baik, sama seperti kita masuk ke ruangan yang penuh dengan anggrek, tak berapa
lama kita akan menyadari keharumannya.
Kalau kita hidup dengan orang jahat, tak berapa
lama kita akan menyadari bahwa dia telah mengubah kita menjadi lebih buruk.
Sama seperti kita masuk ke pasar ikan, tak berapa lama kita akan menyadari
betapa baunya pasar itu.
Ketika kita memiliki teman-teman baik, kita harus
selalu mencoba untuk menghargai apa pun yang mereka lakukan untuk kita, dan
jangan pernah melupakan apa yang sudah kita peroleh dari mereka. Pada saat yang
sama, jangan bersikap bodoh dalam mencari teman. Dunia ini penuh dengan
berbagai jenis manusia, dan banyak di antaranya tidak baik. Jika ada teman yang
mendorong kita untuk melanggar sila, lebih baik mencari teman yang baru. Kita
harus mengerahkan semua kemampuan kita untuk menolong orang lain, tetapi jika
kehadiran mereka menyebabkan akibat buruk bagi perilaku kita, kita harus sadar
bahwa hubungan ini tidak sehat dan mungkin akan lebih baik berakhir atau paling
tidak mengurangi intensitasnya. Teman sangatlah penting bagi pertumbuhan dan
perkembangan kita, oleh sebab itu kkita harus melatih kehati-hatian dalam
memilih teman.
2.5.1 Nilai Teman Yang Baik
Setiap orang membutuhkan teman. Ketika kita
mengenali kebutuhan ini, penting juga untuk mengenali bahwa tidak semua teman
adalah sama. Sebagian teman membantu kita menjadi lebih baik, sementara
sebagian lagi menghalangi dan bahkan berusaha merugikan kita. Bagaimana kita
dapat membedakan antara teman yang baik dan yang tidak baik. Sutra shuo Pei
menerangkan beberapa nasihat penting dalam hal ini. Sutra ini menjelaskan
perbedaan dari empat jenis teman, antara lain; 1). Teman yang memperlakukan
kita seolah kita seperti bunga, 2). Teman yang seperti neraca, 3). Teman yang
seperti gunung, 4). Teman yang seperti bumi.
Dalam Sutra Sigalovada dikatakan bahwa teman yang
baik memiliki emapat sifat dasar:
1. Jika mereka melihat kita berbuat salah, mereka
akan mengingatkan kita
2. Mereka baik kepada kita.
3. Mereka senang membantu orang lain
4. Mereka tidak meniggalkan kita ketika sedang
dibutuhkan.
Empat hal di atas cukup penting, mereka
mengungkapkan sifat paling mendasar yang penting bukan hanya untuk
persahabatan, tetapi juga untuk kemajuan kita di dalam Dharma. Mari kita lihat
lebih dekat.
1). Jika mereka melihat dari berbuat salah,
mereka akan mengingatkan kita.
Teman yang seperti ini akan menjauhkan kita dari
penderitaan.Ingat, memiliki pendapat kedua atau ketiga mengnenai perilaku kita
adalah hal yang baik. Teman seperti ini mungkin juga akan memberikan
contoh-contoh yang baik dalam banyak situasi, sangat mungkin untuk belajar
banyak tentang cara berperilaku dari teman kita. Teman seperti ini pasti juga
memiliki belas kasih dan pengertian, teman tidak selalu mengingatkan kita jika
mereka tidak berpikir demi kebaikan kita. Teman baik membantu kita menemukan
jalan untuk keluar dari khyalan. Mereka tidak menyesatkan kita dan mereka akan
mencoba menghentikan kita ketika melihat kita sedang dalam arahan yang salah.
2). Mereka baik kepada kita.
Kebaikan adalah dasar dari persahabatan. Mengapa
berteman dengan seseorang yang tidak baik kepada kita? Teman yang baik akan
bersuka cita terhadap pencapaian kita dan berbahagia melihat kemajuan kita.
Pada saat bersamaan, mereka akan khawatir jika melihat kita melakukan sesuatu
yang tidak baik. Mereka tidak akan membicarakan hal-hal buruk apa pun yang
mereka bisa untuk menguatkan reputasi kita. Jika mereka mendengar ada orang
lain yang berbicara buruk tentang kita, mereka akan membela kita dan
menghentikan pembicaraan yang tidak baik itu.
3). Mereka senang membantu kita.
Teman seperti ini tidak akan bersembunyi ketika
kita membutuhkan bantuan mereka dan tidak membuat kita melakukan kesalahan.
Mereka tidak akan pernah membuat kita merasa takut dan ketika kita berbicara
dengan mereka, kita akan tahu bahwa mereka itu jujur. Jika kehidupan kita maju,
mereka tidak akan iri atau berusaha untuk mencari lelemahan kita.
4). Mereka tidak meninggalkan kita ketika sedang
kita butuhkan.
Teman seperti ini tidak akan membongkar rahasia
kita atau menggunakan apa yang kita katakan pada mereka untuk menikam kita dari
belakang. Mereka konsisten di mana saja kapan saja kita tahu kalau mereka akan
menjadi teman kita pada masa depan dan mereka juga akan bersikap sebagai teman
kita sekalipun kita tidak bersama mereka pada saat ini.
Kapan pun kita menemukan teman yang sesuai denagn
ciri-ciri di atas, kita harus menghargai mereka dan membalas kebaikannya dalam
setiap kesempatan. Teman seperti ini membawa banyak kebaikan bagi kita. Mereka
akan membantu kita maju lebih cepat dibandingkan denagn hal apa pun di dunia
harus berusaha keras untuk menjadi teman seperti yang telah dijelaskan di atas
bagi oeng lain.
Sutra Abhiniskramana menyebutkan, “Jika kita
mencelupkan tangan di dalam kemenyan kayu garu”, dalam sekejab tangan kita akan
menjadi harum, melewatkan waktu dengan orang baik adalah sama seperti ini.
Bahaya teman yang jahat
Sutra sigalovada menyebutkan empat jenis dasar
orang yang termasuk teman yang jahat:
1. Teman yang serakah atau menakut-nakuti untuk
menipu kita.
2. Teman yang menggunakan sanjungan untuk
mendapatkan apa yang mereka inginkan.
3. Teman yang menggunakan samaran kehormatan
untuk menyanjung kita.
4. Teman yang tujuan persahabatan bagi dirinya
hanya mencari kesenangan.
Teman seperti ini hanya akan bersama-sama dengan
kita saat menikmati makanan dan minuman berakohol, atau ketika
perbuatan-perbuatan rendah lainnya serti berjudi, memakai obat-obatan
terlarang, berbuat asusila, atau perbuatan yang merangsang kenikmatan indrawi.
Kebanyakan orang adalah bauran antara semua
kecendrungan baik atau buruk yang telah dijelaskan pada bagian ini. Semua
adalah makhluk hidup yang layak mendapat belas kasih kita. Walaupun demikian,
sebagian orang cendrung lebih buruk dari yang lain. Jika anda merasa sering
berhubungan dengan orang semacam ini, harus menjaga diri dengan menjaga jarak.
Pengaruh yang paling kuat di dalam kehidupan datang dari orang-orang yang
sering berhubungan dengan kita. Pada saat yang bersamaan kita harus memastikan bahwa
kita melewatkan waktu bersama dengan orang yang membawa pengaruh baik.
0 comments:
Post a Comment